Jalan-Jalan Bersama Kelas VI Min Jejeran

Hai all! Banyaaak sekali yang ingin kuceritakan saat ini. Kemarin hari Selasa, 31 Maret 2015 ini, aku dan teman-teman kelas VI Min Jejeran yang kucintai pergi outbound. Ke mana? Pertama, kami pergi ke Kementrian Agama Sleman untuk menemui Bapak Abdul Haris Nufika, yang pernah menjadi kepala sekolah Minejer. Waaahhh ... senang sekali melihat beliau. Kami rindu dengannya. Lalu ada Bapak Lutfi, kepala Kementrian Agama, memberi pesan pada kami. "Rajin-rajinlah membaca. Saya ini dulunya orang desa, loh. Bisa seperti ini sekarang ...," kata beliau. Beliau juga memberikan beberapa pertanyaan, misal; siapa Alexander Flemming? atau nama lain Ibnu Sina? Yang menjawab diberi uang sebanyak Rp 50.000,00. Waw, sayang aku gak dapat. Gak apalah, keep smile!

Selanjutnya kami pergi mengunjungi Master Fahrur, ahli Matematika Dahsyat! Beliau mengajarkan kami cara mudah mengerjakan Matematika. Wow! He was great! Setelahnya kami melanjutkan perjalanan ke Candi Prambanan. Tahu kan? Candi tempat legenda Roro Jonggrang dan Bandung Bondowoso, serta pembuatan 1000 candi dalam semalam. Sesampainya di sana, kami melaksanakan shalat zhuhur dahulu, lalu makan, dan baru masuk ke kompleks candi. WOW! Banyak orang bule atau dalam arti lain, wisatawan luar negeri.

"Ayo nanti kita cari target foto sama bule," kata salah satu guruku, Bu Yanti. "Ayo Bu! Siapa takut!" balasku. Kami masuk ke dalam. Benar saja, aku harus berburu turis! Pertama, kami berkeliling candi dahulu. Panas sekali rupanya. Kedua, aku mulai mencari target. Nah di sana! ada dua orang wanita turis di bawah pohon sambil berteduh. "Bu Yanti di sana!" aku dan beberapa temanku mulai mendekati mereka. Tapi ... ah, ragu. "Ayo," Bu Yanti tersenyum menantang. "Ahhh," aku bingung. Ragu, malu, takut, bingung. Bagaimana ya? Oke! Kuputuskan!

"Exucuse me," kataku. Lumayanlah, menguji kemampuan bahasa Inggrisku. "Hum?" dua turis wanita itu menatapku dan kawan-kawanku yang di sana. "Can i ...," aku menyodorkan handphone-ku. Aduhh, apalagi yang harus kukatakan? Bu Yanti pun melanjutkan pembicaraan. Nah, aku duduk di tengah-tengah dua turis itu. Uwihhh, senangnya. Ternyata dua turis itu berasal dari Holand, alias Belanda.

Aku mulai mencari target lain, antaranya:

1. Turis dari India. Sepasang manuisa, lelaki dan wanita. Mereka sedang berfoto, aku dan Dijah, bersama beberapa teman mendekati mereka setelah selesai memotret. "Hello," sapa Dijah. "Can you speak english?" tanyaku hati-hati. "Yes of course," kata lelaki. "Can I selfie with you? (jangan dipercaya bahasanya deh *tepuk jidat)" tanyaku. "Yes," kami pun berbaris. Dijah yang memotret kami. Si Lelaki berkata, apa ya? Aku lupa. Yang jelas seperti kepanasan. Langsung kusahut, "It's very hot right?" "Yeah." Lalu si Turis Lelaki yang memotret kami. Setelahnya kami berterima kasih.

2. Kali ini, hanya aku dan Dijah yang berfoto berdua. Karena saat itu, teman-teman yang lain tak ada. Yap, kami sedang akan pergi ke museum-nya. Lalu aku dan Dijah melihat turis sepasang lagi, lelaki dan wanita. Aku dan Dijah mendekatinya, meminta selfie. Pertama, aku dulu yang berfoto."One more!" pinta Dijah. Setelah itu aku yang memotret Dijah. Kami pun berterima kasih lalu pergi, tapi aku berbalik dan bertanya dari mana mereka, si lelaki menjawab, Inggris.

Menyenangkan! Aku juga melihat kapal yang digunakan untuk acara Indonesia Keren di salah satu stasiun televisi belum lama, yang mendatangkan artis India, Bollywood. Aku diajak Fira selfie di sana dengan tongsisnya. Selesai mengelilingi prambanan, kami pergi ke Kolam Renang Galuh! Yuuk, refreshing! 

Yahhh, ini kisahku, kisah nyataku. Terimakasih sudah membaca. Sampai bertemu lagi!

Postingan populer dari blog ini

Filosofi Bebek

Tentang Lagu; Sesuatu di Jogja