Tanpa Judul plus GAJE
Haii, Aufa yang gaje plus kepo balik lagi nih. Aku bawain cerpen acak-acakan aku. Gak lucu emang. Dan aku bingung judulnya apa. So, happy reading!
“Andai …,” ucapan Aisha terputus.
“Apalagi?
Jangan suka mengandai yang tidak-tidak!” putus Dea.
“Memangnya
salah?” Aisha menjulurkan lidahnya.
“Hish,
kamu ini. Kalau kamu mengandai terlalu JAUH, bisa-bisa jatuh, lalu sakit. Kalau
kamu sakit, siapa yng rugi? Aku yang rugi!” kata Dea.
“Kamu
gila? Kenapa kamu yang rugi? Kan yang jatuh aku? Kamu ini benar-benar aneh!!”
rutuk Aisha sebal.
“Iya
juga sih …,” gumam Dea.
Baru nyadar? Ya Allahhh, ampunilah hamba-Mu
yang TIDAK BERDOSA ini! Aisha geleng-gelang kepala kesal.
“Kamu
pusing?” tanya Dea.
“Iya,
pusing lihatin sahabatku yang LOLA ini!” jawab Aisha asal.
“Kamu
kok gitu sih …?” ujar Dea.
“Kamu
ngerasa? Memang kamu sahabat aku?” Aisha mengernyitkan dahi.
“Huaaa,
Aisha jahat!!! Aisha amnesiaaa!!” Dea berlari ke kamar mandi sekolah.
“Hey,
kamu yang amnesia!” teriak Aisha. “Dia ini benar-benar tidak bisa diajak
bercanda!”
Aisha
pun menyusul Dea ke kamar mandi. Dea menangis tersedu-sedu -_- (gitu aja nangis
Non). Aisha mendengar Dea berbicara pada dirinya sendiri. Aisha mengintipnya.
“Andai
Aisha ingat kalau aku ini sahabatnya, andai Aisha tidak amnesia, dia pasti
mengingatku. Andai aku bisa lagi di sisi Aisha. Tapi Aisha bahkan tak
menganggapku sahabatnyaa hiks …. Andai saja aku ….” Dea bergumam-gumam sambil
sesekali terisak.
Aisha
memasang wajah sebete mungkin dan perlahan mendekati sahabatnya.
“Andai
Aisha ….”
“Jangan
mengandai-andai,” Aisha tersenyum. “Kamu yang bilang kan?”
“Aish
…?”
“Aku
gak amnesia. Aku ingat siapa kamu. Kamu Dea, sahabatku yang perhatian, baik,
jenius, walau kadang suka salah paham, cerewet, dan susah diajak bercanda.
Sebenarnya aku sendiri juga bingung, kenapa orang pintar kebanyakan itu susah
diajak bercanda dan gampang salah paham ya? (author-nya juga kale, nyindir gua
ya?)”
“Kamu
mah gitu, aku teh salah apa sama kamu atuh?
Tadinya memuji, akhirnya menghina!” kata Dea menatap nanar Aisha.
“Kan
aku sudah bilang tadi. aku just kidding,
Dea-ku sayang selama-lama-lamanyaaa!!” ucap Aisha gemas.
Mata
Dea berbinar-binar, “Kamu so sweet!!!
Mmmuaahhh!”
Dea
memeluk Aisha.
“Gak
usah berlebihan deh, iya-iya. Aku ini emang udah so sweet dan so cute dari
lahir! Bahkan sejak zaman azali!” gurau Aisha.
Dea
tertawa. Mereka berdua pun berjalan ke luar kamar mandi beriringan. Sesekali mereka
bercanda. Mereka berjalan menuju kelas. Pintu kelas tertutup. Aisha membukanya,
tiba-tiba ….
“AISHA,
DEAAA!!! KEMANA SAJA KALIAN?! Bel sudah berbunyi sepuluh menit yang lalu dan
ulangan sudah dimulai!” seru guru Aisha dan Dea yang dikenal galak di sekolah.
Dea
dan Aisha saling tatap bingung. Ooooppsss, mereka lupa kalau hari ini mereka
ulangan!! Dan beginilah akhirnya ….
“Ke
kamar mandi Bu,” jawab Dea terbata.
“Ke
kamar mandi BERDUA?!” ucap Bu Galak (sebut aje gitu. Authornya males kasih
nama)
“I
… iya, ehhhh enggak Bu,” jawab Dea.
“Pasti
gara-gara kamu, ya, Aisha! Dea itu anaknya rajin. Kenapa sekarang telat? Tak seperti
biasanya. Jadi kamu tersangkanya ya!” Bu Galak menatap Aisha.
“Lahhh,
kok aku yang disalahkan?!” rutuk Aisha.
Sudahlah
Aisha …. Terima saja nasibmu. Hahahaha *tersenyum evil >=) =D
END
Gak lucu kan? emang aku gak ngelawak. Udah ya, semoga kamu tehibur!